Selaku Ketua Panitia kegiatan, Khairil Anwar menyampaikan bahwa kegiatan membangun Desa/KKNT merupakan Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) yang mengasah softskill kemitraan dan kolaborasi lintas disiplin serta leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan diwilayah pedesaan.
"BKP Membangun Desa/KKNT memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus, dengan secara langsung berkolaborasi bersama masyarakat mengidentifikasi potensi dan menangani masalah, serta mengembangkan potensi suatu desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa/daerah tersebut."ucap Khairil
Lebih lanjut, khairil menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah
pertama, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimilikinya bekerjasama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan melalui keterlibatan mahasiswa.
Kedua, membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.
Ketiga, salah satu bentuk partisipasi kegiatan PDB tahun I terhadap keterlibatan mahasiswa melalui MBKM
“Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) yang diikuti oleh mahasiswa semester 5,7, dan 9 yang berasal dari empat Program Studi yaitu Program studi Teknik Elektro, Teknik Mesin, Akuakultur dan Akuntansi dengan empat orang anggota TimPDB”, lanjut Khairil.
Hadir sebagai pemateri adalah pihak LPPM dan Pusbang MBKM Universitas Tadulako. Dalam penyampaiannya, Syamsul Arifin selaku skretaris LPPM menyampaikan terima kasih kepada Tim PDB yang telah menginisiasi terlaksananya kegiatan KKNT Tematik dengan Desa Ambesia Selatan.
Apresiasi juga disampaikan kepada koordinator prodi dan mahasiswa yang turut andil dalam kegiatan KKNT sebagai bentuk pencapaian target IKU 2 dan IKU 5 perguruan tinggi.
"Desa Ambesia Selatan menjadi desa binaan Untad yang diharapkan menjadi percontohan inovasi dan teknologi perikanan laut."jelas Syamsul Arifin pada kesempatan itu
Selanjutnya, Anang W. Diah, selaku Koordinator Pusbang MBKM menyampaikan beberapa aturan terkait pengakuan SKS sebagai bentuk rekognisi kegiatan KKNT. Hal ini sesuai dengan Keputusan Mendikbud Nomor 74/P/2021 tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Kampus Merdeka.
“Misalnya pembelajaran lebih dari 16 (enam belas) jam kumulatif sampai dengan 24 minggu atau 840 (delapan ratus empat puluh) jam kumulatif diberikan pengakuan setara dengan 20 (dua puluh) SKS, dst.”, jelas Anang.
Lebih lanjut, Anang menyampaikan bahwa dalam Keputusan Rektor Universitas Tadulako Nomor 5139/UN28/KM/2021 tentang Penetapan bentuk Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Universitas Tadulako juga menegaskan bahwa Program Studi berkewajiban merekognisi sluruh BKP MBKM ke dalam sejumlah SKS mata kuliah.
“Mekanisme rekognisi untuk KKN diatur oleh LPPM dan tidak dibebankan biaya kepada mahasiswa”, lanjut Anang menutup penyampaian materinya.
Ditemui di sela-sela kegiatan, Yuli asmi Rahman selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik yang juga sebagai Ketua Tim PDB mengharapkan agar mahasiswa KKNT mampu memaksimalkan penggunaan produk TTG yang telah diserahkan kepada pihak pemilik bagan perahu berupa alat pemanggil ikan (Lapika) dan power station berbasis tenaga surya dan memberikan informasi atau umpan balik penggunaan perangkat tersebut.
Turut menghadiri kegiatan, para koordinator Program Studi dan Unit MBKM Fakultas Teknik
Sumber : Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Yuli Asmi Rahman.
